Sunday, 20 November 2016

[[FOTO]] Keindahan dari Mt. Burni Kelieten

09:58

Friday, 18 November 2016

Tips Buat Para Cewek yang Mau Mendaki Gunung

09:12


Mendaki gunung adalah salah satu olahraga yang sedang nge-trend akhir akhir ini. Para cewek yang bukan anggota pencinta alam pun sudah tidak asing lagi dengan jenis olahraga satu ini.
Meskipun kegiatan ini cukup berat dan menguras keringat, mendaki gunung bukan penghambat kita buat tetap cantik, sehat dan menawan lho. Berikut 15 tips yang bisa kamu ikuti agar perjalananmu menyenangkan sampai puncak :
1. Minimal Seminggu Sebelum Berangkat, Kamu Sudah Harus Mulai Olahraga Ringan


Buat para cewek yang jarang olahraga, alangkah baiknya mulai berolahraga minimal seminggu sebelum naik gunung agar otot ototmu tidak tegang dan shock nantinya. Kamu bisa coba senam pagi, jogging, atau berenang agar nafasmu lebih panjang dan teratur saat di dataran tinggi nanti. Dengan begitu kamu tidak mudah lelah dan kehabisan tenaga saat mendaki. Kamu juga lebih mudah mengatur nafas, jadi kamu tidak terlalu ngos-ngosan saat berjalan jauh.

2. Jangan Lupa Bawa Tisu Basah dan Tisu Kering. Mereka Bisa Jadi Andalan Buat Bersih-Bersih


Di atas gunung, kita kadang tidak bisa memperkirakan soal ketersediaan air. Untuk itu, kamu perlu membawa tisu basah dan tisu kering demi urusan bersih-bersih badan. Kamu gak mau’kan minyak, keringat dan debu nempel berhari hari di kulit cantikmu? Selain itu, kedua benda ini juga bisa dipakai dalam urusan bersih-bersih perkakas makan.

3. Pakai Pakaian Khusus Mendaki, yang Menyerap Keringat Namun Tetap Mampu Menghalau Suhu Dingin dan Angin


Biasanya, pada saat awal perjalanan, kita akan merasakan suhu lingkungan yang dingin sehingga kita cenderung memilih menggunakan jaket. Namun beberapa saat kemudian terkadang kita akan merasakan gerah karena panas tubuh yang keluar sepanjang perjalanan. Tapi baju yang terlalu tipispun juga bisa bikin kamu masuk angin. Maka dari itu, kamu lebih baik gunakan pakaian khusus mendaki yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis.
Pakaian ini biasanya mampu menyerap keringat dan mampu menghalau suhu dingin. Agar kulitmu tidak tergores-gores ranting pohon saat masuk hutan, gunakanlah yang lengan panjang, atau kamu bisa menggunakan manset. Jangan pernah gunakan celana jeans untuk mendaki gunung, kakimu bisa gampang pegal gara gara aliran darah yang terhambat karena celana yang terlalu ketat.

4. Bawa Deodorant. Kamu Gak Mau ‘Kan Bau Badan Selama Perjalanan?


Tentu kamu nggak mau ‘kan teman satu tim-mu harus menahan nafas sepanjang perjalanan karena bau badanmu? So, jangan lupa gunakan deodorant. Jika perjalananmu cukup lama, kamu bisa menggunakannya setiap pagi setelah membersihkan badan, sebelum perjalanan dimulai lagi. Jangan menggunakannya dalam kondisi badan sedang berkeringat, selain tidak sehat karena kondisi pori pori yang tidak bersih dapat memicu kanker, bau ketiak juga bisa makin tidak karuan.
Lebih baik bersihkan ketiak dengan tisu basah terlebih dahulu, lalu biarkan mengering, setelah itu baru gunakan deodorant favoritmu. Perjalananmu akan lebih menyenangkan, karena kamu bisa tampil percaya diri dan wangi.

5. Jangan Malas Pakai Sunblock! Sunblock adalah Sahabatmu Selama Pendakian.

Udara gunung itu kadang panas, kering, terik, tapi dingin. Nah lho, bingung juga kan kulitnya? Untuk itu sangat disarankan bagimu menggunakan sunblock, minimal SPF 30 untuk mengantisipasi kulit terbakar.
Apalagi buat cewek cewek yang mempunyai kulit sensitif, wajib banget pakai benda satu ini demi melindungi kulitmy. Sebagai salah satu item penting yang harus kamu bawa ketika naik gunung, sebaiknya sunblockkamu letakkan di bagian tas yang mudah terjangkau. Jadi kamu bisa gunakan kapan saja, minimal di bagian kulit yang selalu terpapar matahari — seperti telapak tangan dan wajah.

6. Buat Kamu yang Terbiasa Pakai Lensa Kontak, Inilah Saatnya Buat Kamu Coba Pakai Kacamata Saja

Buat kalian yang terbiasa menggunakan lensa kontak, sangat tidak disarankan untuk menggunakanya saat naik gunung. Kenapa? Pertama, kondisi cuaca gunung yang kering dan berdebu kurang steril untuk penggunaan lensa kontak. Kedua, jadwal pendakian yang padat sering tidak memberikanmu waktu untuk copot-pasang-dan meneteskan cairan lensa.
Ketika kamu memaksakan diri memakainya, bukan tidak mungkin matamu malah bisa iritasi. Menggunakan kacamata jauh lebih praktis dan aman kok. Pastikan kamu membawa kacamata cadangan untuk berjaga-jaga jika ada kerusakan pada kacamata utamamu.

7. Selipkan Kacamata Hitam di Tas Kecilmu. Selain Ini Buat Gaya Juga Bisa Buat Pelindung Mata

Kacamata hitam saat perjalanan
Kacamata hitam bisa kamu gunakan untuk melindungi mata dari teriknya matahari. Benda ini juga bisa melindungimu dari kepulan debu yang tersisa dari para pendaki sebelumnya.
Selain itu tentu juga bisa buat gaya. Agar tetap praktis dan terjangkau tangan, kamu bisa menyelipkannya di tas kecilmu atau di bagian atas carrier-mu.

8. Jangan Lupa Bawa Slayer Atau Kain Kecil. Mereka Bisa Berfungsi Ganda Lho!

Slayer atau kain tipis juga wajib kamu bawa. Secarik kain yang tidak banyak memakan tempat dalam carriermu ini bisa kamu gunakan untuk melindungi lehermu dari kedinginan. Kain ini juga bisa kamu gunakan sebagai penutup kepala saat langit sedang terik. Selain itu, menggunakan kain warna-warni di kepalamu juga bisa bikin kamu jadi tambah eye catching.
Teman-teman satu tim-mu bisa dengan mudah mengenalimu hanya dari warna kain penutup kepala yang kamu gunakan.

9. Lindungi Tanganmu Dengan Sarung Tangan

Sarung tangan juga bisa berfungsi ganda. Pertama, saat perjalanan biasanya kamu akan menemui tanjakan yang memaksamu harus merangkak, dan berpegangan pada pohon pohon besar yang bisa jadi berduri. Nah sarung tangan membuat tangan kita menjadi lebih aman. Selain itu, disaat malam, benda satu ini juga bisa kamu gunakan untuk menghangatkan tanganmu.

10. Perkara Buang Air Besar dan Kecil Di Tempat Terbuka? Ini Solusinya

Hal satu ini memang jadi dilema yang tak terhindarkan buat para cewek yang mau mendaki gunung. Di atas gunung nggak ada toilet, jadi mau tak mau kamu harus ikhlas buang hajat di alam terbuka. Aneh? Awalnya iya sih, tapi lama kelamaan juga biasa kok.
Kalau rasa ingin buang air datang, segera carilah tempat yang tersembunyi. Pilihlah dataran rata yang lokasinya cukup jauh dari tenda, agar tidak ada pendaki lain yang melihatmu. Selain itu, agar tidak terlalu terekspos, kamu bisa juga mengenakan ponco atau sarung sebagai penutup. Buang air di gunung, kamu bisa menikmati pemandangan paling indah dibanding toilet manapun.
Oh iya, jangan lupa bawa alat untuk menggali tanah dan jangan lupa juga bawa tisu basah ya!

11. Dilarang Keras Buat Diet Saat Sedang Mendaki

Buat kamu yang sedang program diet, dilarang keras buat diet makanan. Selain membatasi energi dan kekuatan dirimu sendiri, hal ini juga bisa merugikan orang lain lho. Makanlah secukupnya, biar gak pingsan. Untuk tetap menjaga berat badanmu, kamu bisa yoga-yoga ringan di sela istirahat. Kamu gak mau ‘kan kalau kamu gagal menikmati keindahan gunung karena kamu sakit?

12. Jaga Menu Makanmu. Makan Berat Itu Bukan Melulu Soal Makan Mie Instan, Kok!

https://codymavs.files.wordpress.com/2011/05/img_9266.jpg?w=600
Sop ala anak gunungdiolah dimana saja dan gampang. Tapi selain gak sehat, kita bosan juga ‘kan kalau kita makan mie instan terus selama di gunung?
Nah, di atas gunung kita juga masih bisa makan sehat lho. Gak ribet kok. Misalnya saja kamu bisa bikin sop kacang merah. Persiapkan semua bahan dalam bentuk potongan dari rumah. Kamu bisa membawa minyak dalam botol kecil, misalnya di dalam botol bekas kecap. Kalau mau bawa telur, simpanlah di egg holder atau kamu masukan dalam kantong yang berisi beras. Untuk menu makanan di atas gunung, pilihlah makanan yang sehat, dan berkalori tinggi.

13. Tidur Malam Adalah Waktunya Merawat Kulit

Sebelum tidur adalah waktu yang tepat buat merawat kulitmu. Bersihkan seluruh tubuhmu dengan tisu basah, lalu gunakan pelembab atau krim malam agar kulitmu terhindar dari dehidrasi. Bibirmu juga jangan lupa ketinggalan untuk kamu olesi lips balm.

14. Penting Banget Buat Tahu Tanggal Mentruasi

Persiapkan pembalut dan beberapa pakaian dalam bersih untuk berjaga-jaga kalau misalnya “tamu bulanan” tiba-tiba datang. Jangan lupa bawa obat pereda nyeri haid. Dan kalau kamu mendaki dalam kondisi menstruasi, pastikan kamu membawa beberapa plastik kecil untuk menyimpan bekas pembalutmu. Letakkan bekas pembalut di kompartemen tersendiri dalam carrier-mu, selalu sisahkan dari barang yang lain.
Jangan malas mengganti pembalut. Di tengah aktivitas fisik yang berat, terkadang kuantitas menstruasimu juga bisa meningkat. Selain itu, dalam kondisi minim air, penting bagimu mengganti pembalut secara teratur demi menjaga kebersihan. Satu yang pasti, jangan pernah meninggalkan bekas pembalutmu di atas gunung.

14. Setidaknya, Pastikan Dalam Pendakianmu Kamu Punya Teman Yang Sama-Sama Berjenis Kelamin Cewek

Usahakan kamu jangan menjadi cewek satu satunya. Jadi kamu bisa punya tenda sendiri. Kalau pun terpaksanya kamu sendirian dan harus tidur bareng temen teman tim kamu yang sebagian besar adalah cowok, kamu bisa pilih untuk tidur di paling pinggir, atau kamu juga bisa kasih kode ke teman temanmu sambil bercanda bahwa kamu perlu menjaga diri
Jangan mepet mepet aku yaaa, nanti bau iler kamu”, sambil bercanda. Secara tersirat itu menunjukan kalau kamu perlu privasi dan ruang sebagai cewek. Pasti teman temanmu ngerti kok. Atau misal tidak memungkinkan, taruhlah barang barang di antara kamu dan meraka, sebagai pemisah.

15. Kalau Kamu Capek, Bilang Dengan Jujur Pada Rekan Satu Tim. Istirahat Sebentar, Lalu Lanjutkan Perjalanan

Bagaimana pun, tenaga cewek dan cowok dalam aktivitas outdoor itu ambang batasnya berbeda. Kakimu tidak sepanjang mereka, maka wajar jika kamu merasa kelelahan jika terus mengikuti ritme berjalan ala cowok. Kalau kamu sudah merasa lelah dan tidak kuat melanjutkan perjalanan, bilang saja pada teman-teman satu tim-mu. Mereka pasti mengerti kok!
Pulihkan tenagamu dengan cemilan madu atau coklat. Luruskan kaki, ambil nafas, dan minum dulu. Lalu lanjutkan perjalanan. Keindahan pemandangan di puncak bisa jadi penyemangatmu untuk kembali melangkahkan kaki.
Faktanya, cewek memang punya seabreg urusan perawatan untuk menjaga kecantikan dan kesehatanya. Tapi, buat kamu para cewek yang ingin mendaki gunung, kamu masih bisa tetap sehat dan terlihat menawan diatas gunung kok dengan tips praktis ini.

Jadi jangan khawatir kecantikanmu bakal memudar untuk memulai mendaki gunung. Selamat mendaki! Semoga perjalananmu menyenangkan!

Sumber: http://www.hipwee.com/travel/

Tips Menghadapi Hujan Badai Ketika Di Gunung

08:24


Tidak bisa dipungkiri bahwa apapun bisa terjadi di lapangan saat kita melakukan pendakian, terlebih perkara cuaca yang tak menentu saat kita di gunung. Namun demikian bukan berarti kita harus mundur bukan, kalau masih memungkin kenapa tidak untuk tetap melanjutkan perjalanan, tapi kita juga harus mengerti bagaimana cara menghadapinya dan tetap berhati-hati, karena keselamatan tetap prioritas. 


berikut 5 Tips Menghadapi Hujan Badai Ketika Di Gunung :

Hujan badai di gunung adalah hal yang cukup akrab di alami para penggiat alam bebas pendaki gunung. Alam memang sulit di tebak. Kadang ada saat tenang, namun tiba – tiba bisa berubah drastis. Apabila ini terjadi ada 5 tips bagi Anda.

1. Pakai Jas Hujan Atau Ponco
Hal pertama yg harus langsung dilakukan jika bertemu hujan atau badai di tengah pendakian gunung, segera kenakan jas hujan. Selain jas hujan, ponco juga bisa jadi pilihan. Ini berguna untuk menghindari tubuh basah akibat terkena hujan.

2. Buat Tempat Berteduh
Jika badai semakin parah, cobalah buat tempat untuk berteduh. Bisa dengan membuat bivak atau jika ingin lebih mudah selalu sediakan flysheet dalam perlengkapan perjalananmu. Meski darurat, berlindung lebih dulu jauh lebih baik ketimbang nekat berjalan menerjang badai.

3. Berjalanlah Di Bawah Pohon
Apabila badai sudah sedikit reda, mulailah jalan perlahan. Tapi sebaiknya pilih berjalan di bawah pohon rindang. Ini menghindari tubuh terkena angin badai dan hujan deras.

4. Pastikan Barang Bawaan Tetap Kering
Yang tak kalah penting adalah memastikan barang tetap kering, khususnya pakaian. Untuk itu, membungkus baju dengan plastik saat packing sangat penting. Saat badai terjadi, anggota tim bisa saling memeriksa ransel yg dipakai temannya dan memastikan tetap kering.
Jika basah atau ada rembesan air, segera dicari solusinya. Jadi, begitu badai berhenti, atau telah sampai di tempat untuk berteduh hingga badai usai, Anda bisa berganti pakaian dengan yg kering.

5. Perhatikan Anggota Tim
Melindungi diri dari badai pasti jadi hal pertama yg terlintas di pikiran. Tapi jangan sampai melupakan tim pendaki yg lain. Ingat, Anda telah berkomitmen untuk berangkat bersama – sama. Untuk itu usahakan tidak berjauhan dari tim atau bahkan sibuk menyelamatkan diri sendiri. Siapa tahu ada anggota tim yg perlu dibantu ketika badai menyerang.


Sumber: @urban.hikers

Wednesday, 16 November 2016

[[Video]] Expedisi Mt. Burni Keleiten

10:37

Tips Mendaki Saat Musim Hujan

10:09

Pertama, patut dipahami resiko mendaki saat musim penghujan. Cuaca buruk, angin besar, kabut yg lebih sering & tentu hujan, yg bisa saja terus menerus menemani sepanjang perjalanan. Nah berikut ada sedikit tips mendaki ketika musim hujan, cekidot :

1.PERSIAPAN


a.Selalu bawa baju ganti & kaos kaki yg kering.
b.Simpan barang bawaan dalam plastik
c.Jas hujan/ponco
d.Kanebo : Untuk mempermudah proses pengeringan sepatu yg basah,bagian dalam tenda yg kemasukan air, atau apapun yg perlu dikeringkan.
e.Flysheet : Untuk jaga2 jika berada di area terbuka atau untuk istirahat sementara. Selain itu berguna untuk melapisi bagian luar tenda.
f.Bekal makanan yang cukup.

2.DALAM PENDAKIAN


a.Jangan Memaksakan Diri.
Badai, tanah longsor, pohon tumbang, potensi sambaran petir, cuma beberapa dari potensi bahaya mendaki ketika hujan lebat. Kalau merasa tidak yakin akan keamanan perjalanan, lebih baik tidak usah memaksakan diri.Usahakan selalu bertanya kepada penduduk sekitar sebelum melakukan pendakian.

b.Selalu Fleksible
Jika cuaca memburuk selalu fleksible dalam rencana perjalanan.Sangat disarankan untuk langsung buka tenda sambil menunggu cuaca membaik. Saran yang lebih praktis mungkin adalah selalu membawa flysheet atau ponco berukuran besar sehingga bisa digunakan sebagai bivak secara cepat.

c.Segera Ganti Pakaian Yang Basah.

d.Jangan terlalu jauh jika berjalan dalam rombongan.


e.Sesaat setelah mendirikan tenda, segera buat minuman hangat. INGAT, jangan pernah membiarkan perut kosong.

Saran sih, jika memang nggak siap2 banget, lebih baik jangan ragu bilang ya, untuk setiap ajakan mendaki. Tunda dulu saja, hingga musim lebih membaik.

Nah gimana sob, ada tambahan atau koreksi mengenai PERSIAPAN mendaki saat musim hujan? Monggo ditambahkan.
Kurang lebihnya, semoga dapat bermanfaat. Salam lestari.


Sumber: @urban.hikers

Cintai dan Lindungi Edelweis

10:02

http://pewartaekbis.com/
Edelweis, banyak yg menyebutnya sebagai bunga abadi, yg hanya ada ketinggian tertentu. Mengapa kita harus mencintai dan melindunginya? Ternyata banyak hal yg harus dilakukan, sebagai pecinta alam & utamanya, sebagai seorang pendaki.

Sering kita jumpai, suatu kelompok pendaki yg salah satu anggotanya, dalam perjalanan turun sibuk mencari Edelweis & memetiknya. Beragam alasan terucap, salah satunya untuk kenang - kenangan! Benarkah? Pantaskah?

Kesimpulannya, pendaki gunung dan beratribut Pecinta Alam di jaketnya, itu adalah pecinta alam palsu dan belum mengerti apa arti dari mencintai alam. Lantas apa jadinya bila semua pendaki gunung menirunya dan melakukan itu?

Mengambil tangkai demi tangkai si bunga abadi Edelweis? Yang dikhawatirkan? Tentu saja bahwa suatu saat nanti tak ada lagi bunga Edelweis di dataran2 tinggi. Betapa akan kurang keindahan gunung dan betapa makna merindukan puncak2 tertinggi akan menjadi hampa.

Dan untuk pemberitahuan, bahwa merusak alam dengan memetik Edelweis selain mengganggu & merenggut hak hidup Edelweis, ternyata juga ada pasal2 yg bisa menjerat kita ke wilayah hukum loh sob! Berikut undang-undangnya.

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10.TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN

Pasal 27 ayat 1 dan 2
( 1 ) Setiap orang dilarang merusak sebagian atau seluruh fisik daya tarik wisata.
( 2 ) Merusak fisik daya tarik wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah melakukan perbuatan mengubah warna, mengubah bentuk, menghilangkan spesies tertentu, mencemarkan lingkungan, memindahkan, mengambil, menghancurkan, atau memusnahkan daya tarik wisata sehingga berakibat berkurang atau hilangnya keunikan, keindahan, dan nilai autentik suatu daya tarik wisata yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan / atau Pemerintah Daerah.

Maka, jadilah pejalan sejati dan jadilah pendaki yang datang tak sekedar simbol.Biarkan Edelweis di rumahnya. Kita memiliki hak untuk menikmatinya & memiliki kewajiban untuk melindunginya.


Sumber: @urban.hikers