Sunday, 20 November 2016
Friday, 18 November 2016
New
Mendaki gunung adalah salah satu olahraga yang sedang nge-trend akhir akhir ini. Para cewek yang
bukan anggota pencinta alam pun sudah tidak asing lagi dengan jenis olahraga
satu ini.
Meskipun kegiatan ini cukup berat dan menguras keringat, mendaki gunung
bukan penghambat kita buat tetap cantik, sehat dan menawan lho. Berikut 15 tips yang bisa kamu ikuti agar perjalananmu menyenangkan
sampai puncak :
1.
Minimal Seminggu Sebelum Berangkat, Kamu Sudah Harus Mulai Olahraga Ringan
Buat
para cewek yang jarang olahraga, alangkah baiknya mulai berolahraga minimal
seminggu sebelum naik gunung agar otot ototmu tidak tegang dan shock nantinya. Kamu bisa coba senam
pagi, jogging, atau berenang agar nafasmu lebih panjang dan
teratur saat di dataran tinggi nanti. Dengan begitu kamu tidak mudah lelah dan
kehabisan tenaga saat mendaki. Kamu juga lebih mudah mengatur nafas, jadi kamu
tidak terlalu ngos-ngosan saat berjalan jauh.
2.
Jangan Lupa Bawa Tisu Basah dan Tisu Kering. Mereka Bisa Jadi Andalan Buat
Bersih-Bersih
Di atas gunung, kita kadang tidak bisa memperkirakan
soal ketersediaan air. Untuk itu, kamu perlu membawa tisu basah dan tisu kering
demi urusan bersih-bersih badan. Kamu gak mau’kan minyak, keringat dan debu
nempel berhari hari di kulit cantikmu? Selain itu, kedua benda ini juga bisa
dipakai dalam urusan bersih-bersih perkakas makan.
3. Pakai
Pakaian Khusus Mendaki, yang Menyerap Keringat Namun Tetap Mampu Menghalau Suhu
Dingin dan Angin
Biasanya, pada saat awal perjalanan, kita akan
merasakan suhu lingkungan yang dingin sehingga kita cenderung memilih
menggunakan jaket. Namun beberapa saat kemudian terkadang kita akan merasakan
gerah karena panas tubuh yang keluar sepanjang perjalanan. Tapi baju yang
terlalu tipispun juga bisa bikin kamu masuk angin. Maka dari itu, kamu lebih
baik gunakan pakaian khusus mendaki yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu
tipis.
Pakaian ini biasanya mampu menyerap keringat dan
mampu menghalau suhu dingin. Agar kulitmu tidak tergores-gores ranting pohon
saat masuk hutan, gunakanlah yang lengan panjang, atau kamu bisa menggunakan
manset. Jangan pernah gunakan celana jeans untuk mendaki gunung, kakimu bisa
gampang pegal gara gara aliran darah yang terhambat karena celana yang terlalu
ketat.
4. Bawa
Deodorant. Kamu Gak Mau ‘Kan Bau Badan Selama Perjalanan?
Tentu kamu nggak mau ‘kan teman satu tim-mu harus
menahan nafas sepanjang perjalanan karena bau badanmu? So, jangan lupa gunakan
deodorant. Jika perjalananmu cukup lama, kamu bisa menggunakannya setiap pagi
setelah membersihkan badan, sebelum perjalanan dimulai lagi. Jangan
menggunakannya dalam kondisi badan sedang berkeringat, selain tidak sehat karena
kondisi pori pori yang tidak bersih dapat memicu kanker, bau ketiak juga bisa
makin tidak karuan.
Lebih baik bersihkan ketiak dengan tisu basah
terlebih dahulu, lalu biarkan mengering, setelah itu baru gunakan deodorant
favoritmu. Perjalananmu akan lebih menyenangkan, karena kamu bisa tampil
percaya diri dan wangi.
5.
Jangan Malas Pakai Sunblock!
Sunblock adalah Sahabatmu Selama
Pendakian.
Udara gunung itu kadang panas, kering, terik, tapi
dingin. Nah lho, bingung juga kan kulitnya? Untuk itu sangat disarankan bagimu
menggunakan sunblock,
minimal SPF 30 untuk mengantisipasi kulit terbakar.
Apalagi buat cewek cewek yang mempunyai kulit
sensitif, wajib banget pakai benda satu ini demi melindungi kulitmy. Sebagai
salah satu item penting
yang harus kamu bawa ketika naik gunung, sebaiknya sunblockkamu
letakkan di bagian tas yang mudah terjangkau. Jadi kamu bisa gunakan kapan
saja, minimal di bagian kulit yang selalu terpapar matahari — seperti telapak
tangan dan wajah.
6. Buat
Kamu yang Terbiasa Pakai Lensa Kontak, Inilah Saatnya Buat Kamu Coba Pakai
Kacamata Saja
Buat kalian yang terbiasa menggunakan lensa kontak,
sangat tidak disarankan untuk menggunakanya saat naik gunung. Kenapa? Pertama,
kondisi cuaca gunung yang kering dan berdebu kurang steril untuk penggunaan
lensa kontak. Kedua, jadwal pendakian yang padat sering tidak memberikanmu
waktu untuk copot-pasang-dan meneteskan cairan lensa.
Ketika kamu memaksakan diri memakainya, bukan tidak
mungkin matamu malah bisa iritasi. Menggunakan kacamata jauh lebih praktis dan
aman kok. Pastikan kamu membawa kacamata cadangan untuk berjaga-jaga jika ada
kerusakan pada kacamata utamamu.
7.
Selipkan Kacamata Hitam di Tas Kecilmu. Selain Ini Buat Gaya Juga Bisa Buat
Pelindung Mata
Kacamata hitam saat perjalanan
Kacamata hitam bisa kamu gunakan untuk melindungi
mata dari teriknya matahari. Benda ini juga bisa melindungimu dari kepulan debu
yang tersisa dari para pendaki sebelumnya.
Selain itu tentu juga bisa buat gaya. Agar tetap
praktis dan terjangkau tangan, kamu bisa menyelipkannya di tas kecilmu atau di
bagian atas carrier-mu.
8.
Jangan Lupa Bawa Slayer Atau Kain Kecil. Mereka Bisa Berfungsi Ganda Lho!
Slayer atau kain tipis juga wajib kamu bawa.
Secarik kain yang tidak banyak memakan tempat dalam carriermu ini bisa
kamu gunakan untuk melindungi lehermu dari kedinginan. Kain ini juga bisa kamu
gunakan sebagai penutup kepala saat langit sedang terik. Selain itu,
menggunakan kain warna-warni di kepalamu juga bisa bikin kamu jadi tambah eye catching.
Teman-teman satu tim-mu bisa dengan mudah
mengenalimu hanya dari warna kain penutup kepala yang kamu gunakan.
9.
Lindungi Tanganmu Dengan Sarung Tangan
Sarung tangan juga bisa berfungsi ganda. Pertama,
saat perjalanan biasanya kamu akan menemui tanjakan yang memaksamu harus
merangkak, dan berpegangan pada pohon pohon besar yang bisa jadi berduri. Nah
sarung tangan membuat tangan kita menjadi lebih aman. Selain itu, disaat malam,
benda satu ini juga bisa kamu gunakan untuk menghangatkan tanganmu.
10.
Perkara Buang Air Besar dan Kecil Di Tempat Terbuka? Ini Solusinya
Hal satu ini memang jadi dilema yang tak terhindarkan
buat para cewek yang mau mendaki gunung. Di atas gunung nggak ada toilet, jadi
mau tak mau kamu harus ikhlas buang hajat di alam terbuka. Aneh? Awalnya iya
sih, tapi lama kelamaan juga biasa kok.
Kalau rasa ingin buang air datang, segera carilah
tempat yang tersembunyi. Pilihlah dataran rata yang lokasinya cukup jauh dari
tenda, agar tidak ada pendaki lain yang melihatmu. Selain itu, agar tidak
terlalu terekspos, kamu bisa juga mengenakan ponco atau sarung sebagai penutup.
Buang air di gunung, kamu bisa menikmati pemandangan paling indah dibanding
toilet manapun.
Oh iya, jangan lupa bawa alat untuk menggali tanah
dan jangan lupa juga bawa tisu basah ya!
11.
Dilarang Keras Buat Diet Saat Sedang Mendaki
Buat kamu yang sedang program diet, dilarang keras
buat diet makanan. Selain membatasi energi dan kekuatan dirimu sendiri, hal ini
juga bisa merugikan orang lain lho. Makanlah secukupnya, biar gak pingsan.
Untuk tetap menjaga berat badanmu, kamu bisa yoga-yoga ringan di sela
istirahat. Kamu gak mau ‘kan kalau kamu gagal menikmati keindahan gunung karena
kamu sakit?
12. Jaga
Menu Makanmu. Makan Berat Itu Bukan Melulu Soal Makan Mie Instan, Kok!
https://codymavs.files.wordpress.com/2011/05/img_9266.jpg?w=600 |
Sop ala anak gunungdiolah
dimana saja dan gampang. Tapi selain gak sehat, kita bosan juga ‘kan kalau kita
makan mie instan terus selama di gunung?
Nah, di atas gunung kita juga masih bisa makan
sehat lho. Gak ribet kok. Misalnya saja kamu bisa bikin sop kacang merah.
Persiapkan semua bahan dalam bentuk potongan dari rumah. Kamu bisa membawa
minyak dalam botol kecil, misalnya di dalam botol bekas kecap. Kalau mau bawa
telur, simpanlah di egg
holder atau
kamu masukan dalam kantong yang berisi beras. Untuk menu makanan di atas
gunung, pilihlah makanan yang sehat, dan berkalori tinggi.
13.
Tidur Malam Adalah Waktunya Merawat Kulit
Sebelum tidur adalah waktu yang tepat buat merawat
kulitmu. Bersihkan seluruh tubuhmu dengan
tisu basah, lalu gunakan pelembab atau krim malam agar kulitmu terhindar dari
dehidrasi. Bibirmu juga jangan lupa ketinggalan untuk kamu olesi lips balm.
14.
Penting Banget Buat Tahu Tanggal Mentruasi
Persiapkan pembalut dan beberapa pakaian dalam
bersih untuk berjaga-jaga kalau misalnya “tamu bulanan” tiba-tiba datang.
Jangan lupa bawa obat pereda nyeri haid. Dan kalau kamu mendaki dalam kondisi
menstruasi, pastikan kamu membawa beberapa plastik kecil untuk menyimpan bekas
pembalutmu. Letakkan bekas pembalut di kompartemen tersendiri dalam carrier-mu,
selalu sisahkan dari barang yang lain.
Jangan malas mengganti pembalut. Di tengah
aktivitas fisik yang berat, terkadang kuantitas menstruasimu juga bisa
meningkat. Selain itu, dalam kondisi minim air, penting bagimu mengganti
pembalut secara teratur demi menjaga kebersihan. Satu yang pasti, jangan pernah
meninggalkan bekas pembalutmu di atas gunung.
14.
Setidaknya, Pastikan Dalam Pendakianmu Kamu Punya Teman Yang Sama-Sama Berjenis
Kelamin Cewek
Usahakan kamu jangan menjadi cewek satu satunya.
Jadi kamu bisa punya tenda sendiri. Kalau pun terpaksanya kamu sendirian dan
harus tidur bareng temen teman tim kamu yang sebagian besar adalah cowok, kamu
bisa pilih untuk tidur di paling pinggir, atau kamu juga bisa kasih kode ke
teman temanmu sambil bercanda bahwa kamu perlu menjaga diri
“Jangan mepet mepet aku yaaa, nanti bau iler
kamu”, sambil
bercanda. Secara tersirat itu menunjukan kalau kamu perlu privasi dan ruang
sebagai cewek. Pasti teman temanmu ngerti kok. Atau misal tidak memungkinkan,
taruhlah barang barang di antara kamu dan meraka, sebagai pemisah.
15.
Kalau Kamu Capek, Bilang Dengan Jujur Pada Rekan Satu Tim. Istirahat Sebentar,
Lalu Lanjutkan Perjalanan
Bagaimana pun, tenaga cewek dan cowok dalam
aktivitas outdoor itu
ambang batasnya berbeda. Kakimu tidak sepanjang mereka, maka wajar jika kamu
merasa kelelahan jika terus mengikuti ritme berjalan ala cowok. Kalau kamu
sudah merasa lelah dan tidak kuat melanjutkan perjalanan, bilang saja pada
teman-teman satu tim-mu. Mereka pasti mengerti kok!
Pulihkan tenagamu dengan cemilan madu atau coklat.
Luruskan kaki, ambil nafas, dan minum dulu. Lalu lanjutkan perjalanan.
Keindahan pemandangan di puncak bisa jadi penyemangatmu untuk kembali
melangkahkan kaki.
Faktanya, cewek memang punya seabreg urusan
perawatan untuk menjaga kecantikan dan kesehatanya. Tapi, buat kamu para cewek
yang ingin mendaki gunung, kamu masih bisa tetap sehat dan terlihat menawan
diatas gunung kok dengan tips praktis ini.
Jadi jangan khawatir kecantikanmu bakal memudar
untuk memulai mendaki gunung.
Selamat mendaki! Semoga perjalananmu menyenangkan!
Sumber: http://www.hipwee.com/travel/
New
Tidak bisa dipungkiri bahwa apapun bisa terjadi di lapangan saat kita melakukan pendakian, terlebih perkara cuaca yang tak menentu saat kita di gunung. Namun demikian bukan berarti kita harus mundur bukan, kalau masih memungkin kenapa tidak untuk tetap melanjutkan perjalanan, tapi kita juga harus mengerti bagaimana cara menghadapinya dan tetap berhati-hati, karena keselamatan tetap prioritas.
berikut 5 Tips Menghadapi Hujan Badai Ketika Di Gunung :
Hujan badai di gunung adalah hal yang cukup akrab di alami para penggiat alam bebas pendaki gunung. Alam memang sulit di tebak. Kadang ada saat tenang, namun tiba – tiba bisa berubah drastis. Apabila ini terjadi ada 5 tips bagi Anda.
1. Pakai Jas Hujan Atau Ponco
Hal pertama yg harus langsung dilakukan jika bertemu hujan atau badai di tengah pendakian gunung, segera kenakan jas hujan. Selain jas hujan, ponco juga bisa jadi pilihan. Ini berguna untuk menghindari tubuh basah akibat terkena hujan.
2. Buat Tempat Berteduh
Jika badai semakin parah, cobalah buat tempat untuk berteduh. Bisa dengan membuat bivak atau jika ingin lebih mudah selalu sediakan flysheet dalam perlengkapan perjalananmu. Meski darurat, berlindung lebih dulu jauh lebih baik ketimbang nekat berjalan menerjang badai.
3. Berjalanlah Di Bawah Pohon
Apabila badai sudah sedikit reda, mulailah jalan perlahan. Tapi sebaiknya pilih berjalan di bawah pohon rindang. Ini menghindari tubuh terkena angin badai dan hujan deras.
4. Pastikan Barang Bawaan Tetap Kering
Yang tak kalah penting adalah memastikan barang tetap kering, khususnya pakaian. Untuk itu, membungkus baju dengan plastik saat packing sangat penting. Saat badai terjadi, anggota tim bisa saling memeriksa ransel yg dipakai temannya dan memastikan tetap kering.
Jika basah atau ada rembesan air, segera dicari solusinya. Jadi, begitu badai berhenti, atau telah sampai di tempat untuk berteduh hingga badai usai, Anda bisa berganti pakaian dengan yg kering.
5. Perhatikan Anggota Tim
Melindungi diri dari badai pasti jadi hal pertama yg terlintas di pikiran. Tapi jangan sampai melupakan tim pendaki yg lain. Ingat, Anda telah berkomitmen untuk berangkat bersama – sama. Untuk itu usahakan tidak berjauhan dari tim atau bahkan sibuk menyelamatkan diri sendiri. Siapa tahu ada anggota tim yg perlu dibantu ketika badai menyerang.
Sumber: @urban.hikers
Wednesday, 16 November 2016
New
Pertama, patut dipahami resiko mendaki saat musim penghujan. Cuaca buruk, angin besar, kabut yg lebih sering & tentu hujan, yg bisa saja terus menerus menemani sepanjang perjalanan. Nah berikut ada sedikit tips mendaki ketika musim hujan, cekidot :
1.PERSIAPAN
a.Selalu bawa baju ganti & kaos kaki yg kering.
b.Simpan barang bawaan dalam plastik
c.Jas hujan/ponco
d.Kanebo : Untuk mempermudah proses pengeringan sepatu yg basah,bagian dalam tenda yg kemasukan air, atau apapun yg perlu dikeringkan.
e.Flysheet : Untuk jaga2 jika berada di area terbuka atau untuk istirahat sementara. Selain itu berguna untuk melapisi bagian luar tenda.
f.Bekal makanan yang cukup.
2.DALAM PENDAKIAN
a.Jangan Memaksakan Diri.
Badai, tanah longsor, pohon tumbang, potensi sambaran petir, cuma beberapa dari potensi bahaya mendaki ketika hujan lebat. Kalau merasa tidak yakin akan keamanan perjalanan, lebih baik tidak usah memaksakan diri.Usahakan selalu bertanya kepada penduduk sekitar sebelum melakukan pendakian.
b.Selalu Fleksible
Jika cuaca memburuk selalu fleksible dalam rencana perjalanan.Sangat disarankan untuk langsung buka tenda sambil menunggu cuaca membaik. Saran yang lebih praktis mungkin adalah selalu membawa flysheet atau ponco berukuran besar sehingga bisa digunakan sebagai bivak secara cepat.
c.Segera Ganti Pakaian Yang Basah.
d.Jangan terlalu jauh jika berjalan dalam rombongan.
e.Sesaat setelah mendirikan tenda, segera buat minuman hangat. INGAT, jangan pernah membiarkan perut kosong.
Saran sih, jika memang nggak siap2 banget, lebih baik jangan ragu bilang ya, untuk setiap ajakan mendaki. Tunda dulu saja, hingga musim lebih membaik.
Nah gimana sob, ada tambahan atau koreksi mengenai PERSIAPAN mendaki saat musim hujan? Monggo ditambahkan.
Kurang lebihnya, semoga dapat bermanfaat. Salam lestari.
Sumber: @urban.hikers
New
http://pewartaekbis.com/ |
Sering kita jumpai, suatu kelompok pendaki yg salah satu anggotanya, dalam perjalanan turun sibuk mencari Edelweis & memetiknya. Beragam alasan terucap, salah satunya untuk kenang - kenangan! Benarkah? Pantaskah?
Kesimpulannya, pendaki gunung dan beratribut Pecinta Alam di jaketnya, itu adalah pecinta alam palsu dan belum mengerti apa arti dari mencintai alam. Lantas apa jadinya bila semua pendaki gunung menirunya dan melakukan itu?
Mengambil tangkai demi tangkai si bunga abadi Edelweis? Yang dikhawatirkan? Tentu saja bahwa suatu saat nanti tak ada lagi bunga Edelweis di dataran2 tinggi. Betapa akan kurang keindahan gunung dan betapa makna merindukan puncak2 tertinggi akan menjadi hampa.
Dan untuk pemberitahuan, bahwa merusak alam dengan memetik Edelweis selain mengganggu & merenggut hak hidup Edelweis, ternyata juga ada pasal2 yg bisa menjerat kita ke wilayah hukum loh sob! Berikut undang-undangnya.
UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 10.TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN
Pasal 27 ayat 1 dan 2
( 1 ) Setiap orang dilarang merusak sebagian atau seluruh fisik daya tarik wisata.
( 2 ) Merusak fisik daya tarik wisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah melakukan perbuatan mengubah warna, mengubah bentuk, menghilangkan spesies tertentu, mencemarkan lingkungan, memindahkan, mengambil, menghancurkan, atau memusnahkan daya tarik wisata sehingga berakibat berkurang atau hilangnya keunikan, keindahan, dan nilai autentik suatu daya tarik wisata yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan / atau Pemerintah Daerah.
Maka, jadilah pejalan sejati dan jadilah pendaki yang datang tak sekedar simbol.Biarkan Edelweis di rumahnya. Kita memiliki hak untuk menikmatinya & memiliki kewajiban untuk melindunginya.
Sumber: @urban.hikers